Lagi-lagi, terjadi sebuah peristiwa yang kurang mengenakkan bagi para pengguna sosial media. Dilansir dar Wired.com, terdapar 1,2 milyar data pribadi pengguna sosial media terekspos secara online. Sosial media, yang menjadi korban kebocoran data tersebut antara lain Facebook, Twitter, Linkedin, hingga beberapa sosial media lainnya.
Read MoreInternet of Things (IoT) memang dapat memberikan pertumbuhan yang cepat pada industri masa kini, namun juga membawa banyak masalah keamanan. Terlalu banyak perangkat yang memiliki sistem perlindungan yang buruk, seperti pengguna dengan nama pengguna dan kata sandi standar. Ini adalah target yang sangat mudah untuk diekploitasi dengan memberikan akses ke jaringan Anda, membahayakan data Anda, atau berpotensi digunakan untuk menyalakan botnet atau meluncurkan serangan lain.
Read MoreSeiring perkembangan zaman, aktivitas bisnis kini mulai bergeser menuju arah yang lebih digital. Sejak didengungkan Revolusi Industri 4.0 , baik masyarakat maupun perusahaan swasta maupun negeri dituntut untuk lebih memahami sistem digital. Bahkan, kini berbagai layanan publik seperti sistem pendaftaran dan sistem parkir menjadi semakin modern dengan penggunaan sistem elektroniknya yang serba online.
Read MoreDi era yang serba digital ini, tentunya kita harus berhati-hati terhadap tersebarnya data pribadi, yang tanpa kita sadari telah tertanam di berbagai media/aplikasi yang kita sudah terdaftar di dalamnya. Pasalnya, dengan data pribadi tersebut, risiko terjadinya kejahatan pun juga semakin meningkat. Lantas, apakah kita harus menghilang dari sosial media agar data pribadi kita tidak tercuri? Tentu itu bukanlah jawaban yang tepat. Terdapat beberapa tips sederhana agar data pribadi kalian tidak mudah tercuri oleh hacker meskipun kalian pengguna banyak sekali sosial media .
Read MorePada era perkembangan teknologi saat ini tidak dapat dipungkiri bahwa kejahatan di dunia maya (cybercrime) juga marak terjadi. Kelemahan pada suatu sistem komputer dapat menjadi sebuah peluang untuk disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Salah satunya adalah Social Engineering atau Rekayasa Sosial, merupakan suatu aksi kejahatan yang menyerang titik terlemah dalam sebuah rantai sistem jaringan komputer. Terdapat prinsip dalam dunia keamanan jaringan bahwa manusia merupakan sistem terlemah dalam sebuah rantai sistem jaringan tersebut.
Read More